Monthly Archives: Juni 2012

HIKAYAT APOTEKER

Beberapa tahun yg lalu hadirlah seorang apoteker. Pada masanya apoteker itu adalah sosok mahasiswa pandai dengan seabreg kegiatan organisasi mulai dari study club hingga senat mahasiswa. Diapun sering menjadi wakil kampus dalam event nasional maupun internasional. Dari LKTI hingga debat farmasi. Selama di sekolah farmasi dia memang sosok yang sangat idealis.
Tiba waktunya pengambilan sumpah apoteker baru. Dia adalah salah satu apoteker baru yang hendak diambil sumpahnya. Sebelum luluspun dia sudah mendapat banyak tawaran pekerjaan di apotek, RS, industri hingga PNS.
Dengan berbekal pengalaman saat menjadi mahasiswa akhirnya dia menerima salah satu tawaran pekerjaan. Saat itu apoteker tersebut berusia 25 tahun. Belum genap 3 bulan bekerja, idealisme batinnya mulai terusik, resah melihat amburadulnya profesi yang dia agung-agungkan sejak dia menjadi mahasiswa farmasi. Mulai dari apoteker tekab, satu apoteker “pegang” beberapa apotek dan lain-lain. Hampir semua apoteker pada masanya melakukan hal seperti itu. Mulai dari dosen, senior dan kawan-kawan seperjuangan semasa kuliah dulu. Dalam benaknya “semua sama saja”.
Melihat kondisi yang memprihatinkan seperti itu, dia memutar otaknya untuk mencari solusi kebobrokan profesi ini. Dan akhirnya dia pun memutuskan untuk membenahinya. Dia masuk organisasi profesinya. Dalam waktu yg singkat dia pun berhasil duduk sebagai salah satu pengurus nasional di organisasi itu….tujuannya satu meluruskan profesi apoteker. Tujuan yang sangat-sangat mulia. Tak terasa 15 tahun sudah dia ada di puncak kepengurusan nasional… Dan tujuan itu masih jauh dari harapannya. Karena masa jabatannya yang sudah habis maka apoteker ini harus rela “lengser” untuk selanjutnya diteruskan oleh yang lainnya.
Dia merasa tidak puas dan bahkan tak berhasil merubah profesi ini menjadi seperti harapannya. Kemudian dia pun tetap ingin memperjuangkan tujuan itu meskipun tidak untuk sekup nasional. Akhirnya dengan bekal pengalamannya dia pun dengan mudah dapat menjadi pengurus organisasi tingkat propinsi. Tujuannya dia bisa merubah profesi di propinsi itu…dia sangat optimis pasti bisa, karena pekerjaannya tidak seberat saat menjadi pengurus nasional. Lagi, 10 tahun sudah dia lalui menjadi pengurus tingkat propinsi. Namun masih juga nihil…. Jiwanya tergoncang…putus asa mulai melandanya…
Tiba saatnya dia harus meninggalkan jabatannya sebagai pengurus tingkat propinsi diusianya menginjak 51 tahun….
Suatu hari salah satu sahabatnya menelpon dia dan berkata “jangan putus asa kawan…walau kamu belum bisa merubah profesi di negeri ini dan di propinsi itu… Kamu masih bisa merubahnya di tingkat kota bukan?” Mendengar nasehat sahabatnya dia pun kembali bangkit bergairah untuk melanjutkan perjuangannya.
Dengan mudah diapun menjadi pengurus kota karena di kota itu sangat susah sekali mencari apoteker yang rela dan ikhlas menjadi pungurus organisasi. Kalo pun ada karena pada dasarnya mereka hanya mencari keuntungan pribadi saja. Dan pada musyawarah anggota kota dia pun terpilih menjadi ketua pengurus kota. Rupanya berada di “akar rumput” tak seperti yang dia bayangkan. Sangat kental akan kepentingan masing-masing anggota, belum lagi masalah seperti peraturan dan UU yang berganti-ganti. Sungguh sangat melelahkannya. Tak terasa 10 tahun sudah dia menjadi ketua pengurus kota. Kini usianya sudah 61 tahun dan lagi-lagi dia harus rela mundur dari jabatannya.
Penyesalan yang mendalam dalam hati kecilnya. Dia merasa usahanya selama ini hanyalah sia-sia…..
Dalam helaan nafasnya yang mulai sesak karena usianya… Dalam lamunannya….. “jika saja waktu itu saat muda aku bisa berpikir panjang mungkin ini tidak terjadi.”
Sekarang dia baru mau merubah dirinya sendiri. Dia sudah tak mampu lagi karena ilmu keapotekerannya tak pernah di “charge” dia tak lagi bisa bekerja sebagai apoteker karena tak punya sertifikat legal dan registrasi….perkembangan ilmu farmasi melampaui jauh di atas pengalamannya.
Dalam renungnya….
“Jika saja di saat usiaku 25 tahun, aku mampu merubah diriku, pasti 10 tahun berikutnya aku mampu merubah profesiku di kota ini….bukan tidak mungkin 10 tahun kemudian aku bisa merubahnya di propinsi ini. Bahkan bukan hal yang mustahil pasti aku bisa merubah profesi di negeri ini 10 tahun berikutnya dan aku bisa tersenyum melihatnya di sisa usia senjaku”
Sungguh sayang waktu tak bisa diputar kembali…..

PESAN MORALnya adalah 3M:
Kalo mau berubah 1) Mulailah dari diri sendiri, 2) Mulailah dari yang kecil, dan 3) Mulailah dari sekarang… #kata AA Gym.
Jangan menunggu dan mengharap yang lain berubah kalo kita sendiri belum memulainya.
Perubahan besar tidak akan terjadi jika tidak dimulai dari yang kecil.
Perubahan tidak akan pernah terjadi jika kita tidak memulainya dari sekarang.

Salam dan Bravo Apoteker Indonesia
By :
Relawan Apoteker Cawan Merah Indonesia
“Cari dan salurkan, Pantang kembali sebelum berbagi”